PNB Darby Park
Malam pertama di KL (tanggal 13 Juli), mama dan Wik berdua bermalam di PNB Darby Park yang sudah mirip rumah kami di KL, saking tiap kali ke KL menginap di sini.
Hotel ini selalu dipilih karena dekat dengan HSC, bersih, convenience, dan cuma sepelemparan batu dari stasiun LRT Putra Ampang Park.
Beli voucher hotel ini di travel agent Solo, seharga US $ 74 semalam.
Beli voucher hotel ini di travel agent Solo, seharga US $ 74 semalam.
Tune Hotel LCCT
Rencananya tanggal 15 Juli pagi kami kudu terbang ke Bangkok, mangkanya tgl 14 Juli malam kami menginap di Tune Hotel LCCT.
Hotel subsidiary AirAsia ini dekat dengan KLIA. Booking Januari dapet harga RM 16, sekitar IDR 48 ribu perkamar/malam. Tetap murah untuk tarif no frills hotel.
Hotel subsidiary AirAsia ini dekat dengan KLIA. Booking Januari dapet harga RM 16, sekitar IDR 48 ribu perkamar/malam. Tetap murah untuk tarif no frills hotel.
Yang kami dapat: tempat tidur bersih dan nyaman, kamar mandi yang bersih dengan air panas, serta lingkungan yang aman.
Hotel ini baru gres! Mulai operasi bulan April kemarin.
Dari terminal LCCT bisa naik shuttle bayar RM 1, atau jalan kaki 8 menit. Bagasi dibawa aja pake trolley airport. Hehehe…serasa jualan pake gerobak dorong.
Kamar berorientasi keluar, jadi bersentuhan langsung dengan udara luar yang panas. Berbeda dengan Tune Hotel KL yang kalau dapat kamar berorientasi ke dalam, ga usah pakai AC sudah terasa dingin.
Ada fasilitas internet gratis, tapi komputer cuma 4 unit, itu artinya kudu antri. Aku amati kalau orang bule, makai komputer sebentar dan seperlunya. Kalau orang asia, dan kayaknya orang Indonesia, Malaysia atau philipina lamaaaaa banget, facebookan ga jelas, browse situs2 ga penting: keliatan banget mumpung gratisan.
Hotel dilengkapi juga dengan convenience store, resto, travel agent, dll.
Hotel ini baru gres! Mulai operasi bulan April kemarin.
Dari terminal LCCT bisa naik shuttle bayar RM 1, atau jalan kaki 8 menit. Bagasi dibawa aja pake trolley airport. Hehehe…serasa jualan pake gerobak dorong.
Kamar berorientasi keluar, jadi bersentuhan langsung dengan udara luar yang panas. Berbeda dengan Tune Hotel KL yang kalau dapat kamar berorientasi ke dalam, ga usah pakai AC sudah terasa dingin.
Ada fasilitas internet gratis, tapi komputer cuma 4 unit, itu artinya kudu antri. Aku amati kalau orang bule, makai komputer sebentar dan seperlunya. Kalau orang asia, dan kayaknya orang Indonesia, Malaysia atau philipina lamaaaaa banget, facebookan ga jelas, browse situs2 ga penting: keliatan banget mumpung gratisan.
Hotel dilengkapi juga dengan convenience store, resto, travel agent, dll.
Novotel Bangkok on Siam Square
Untuk penginapan di bangkok, 2 bulan sebelumnya sudah book Wendy Guest House yang terletak di seberang MBK, tepatnya di jalan Soi Kasem San 1 yang merupakan lingkungan hotel backpacker.
Referensinya diperoleh dari travelfish, tripadvisor dan milis IBP. Pilihan Wendy GH semata dekat dengan pusat kota, deretan mall dan penjual makanan dan terutama stasiun BTS. Tarifnya : TB 1.700 (IDR 501.500) = TB 1.200 + extra bed TB 500
Tapi 10 hari menjelang berangkat dapat informasi dari milis jalansutra, Novotel diseluruh dunia mengadakan promo, termask Novotel Bangkok on Siam Square.
Setelah aku check, lokasinya lebih strategis: di Siam Square dan harganya hanya TB 1.800 (IDR 531.000), selisih IDR 30 rebu dengan Wendy GH, meski ga pake breakfast.
Sebagai informasi, biasanya paling murah TB 4.800 an. (IDR 1.416.000) Untungnya pas booking Wendy Guest House ga dimintai pre-payment, jadi aku bisa ‘melarikan diri’, langsung book dan bayar Novotelnya. 4 malam langsung!
Di Bangkok selain Novotel on Siam, ada 3 Novotel laigi: Novotel Bangkok Suvarnabhumi Airport (depan bandara), Novotel Bangkok Lotus, serta Novotel Bangna Bangkok.
Lokasi Novotel on Siam emang okeh!, terletak di di Siam Square yang merupakan pusat belanja yang setara dengan Orchard Road di Singapore.
Fasilitas ada kolam renang, gym, dll semacam itulah.
Gak tertarik! Di Solo juga banyak yang kayak gitu.
Referensinya diperoleh dari travelfish, tripadvisor dan milis IBP. Pilihan Wendy GH semata dekat dengan pusat kota, deretan mall dan penjual makanan dan terutama stasiun BTS. Tarifnya : TB 1.700 (IDR 501.500) = TB 1.200 + extra bed TB 500
Tapi 10 hari menjelang berangkat dapat informasi dari milis jalansutra, Novotel diseluruh dunia mengadakan promo, termask Novotel Bangkok on Siam Square.
Setelah aku check, lokasinya lebih strategis: di Siam Square dan harganya hanya TB 1.800 (IDR 531.000), selisih IDR 30 rebu dengan Wendy GH, meski ga pake breakfast.
Sebagai informasi, biasanya paling murah TB 4.800 an. (IDR 1.416.000) Untungnya pas booking Wendy Guest House ga dimintai pre-payment, jadi aku bisa ‘melarikan diri’, langsung book dan bayar Novotelnya. 4 malam langsung!
Di Bangkok selain Novotel on Siam, ada 3 Novotel laigi: Novotel Bangkok Suvarnabhumi Airport (depan bandara), Novotel Bangkok Lotus, serta Novotel Bangna Bangkok.
Lokasi Novotel on Siam emang okeh!, terletak di di Siam Square yang merupakan pusat belanja yang setara dengan Orchard Road di Singapore.
Fasilitas ada kolam renang, gym, dll semacam itulah.
Gak tertarik! Di Solo juga banyak yang kayak gitu.
dari jendela kamar, terlihat stasiun BTS Siam Square.
Tiap pagi mama ngomentarin antrian orang yang mau berangkat kerja
Tiap pagi mama ngomentarin antrian orang yang mau berangkat kerja
klik disini untuk kembali ke entry utama
No comments:
Post a Comment