Friday, August 14, 2009

Our Itinerary : 13-15 July

bagian dari [Cat Per] KL-Bkk 2009

13 Juli 2009

Hari ini mama dan Wik ‘budal’ duluan ke KL dari Solo dengan AirAsia.
Di KL mama dan Wik hanya ke Suria Mall KLCC. Hari ini memang mama seharusnya istirahat untuk persiapan medical check besoknya. Menginap di PNB Darby Park.


14 Juli 2009
Aku nyusul ke KL. Baru sekali ini naik AirAsia delay sampai 30 menit. Later on pramugari menginformasikan delay disebabkan mereka terlambat berangkat dari KL karena 6 penumpang bermasalah.
Pesawat ga terlalu penuh, kebanyakan TKW yang biasanya bikin miris, karena biasanya lugu-lugu banget. Tapi kali ini rombongan yang aku liat agak beda: lebih trendy, full gadget : MP3, hape, bahkan ada yg bawa laptop! (*huh jadi ingat si babu ini) dan kayaknya pada sudah pengalaman keluar negeri.
Sampai di LCCT KL, aku titip bagasi di Luggage Locker yang ada di terminal kedatangan domestik, bayar RM 30 approx IDR 90 ribu. Trus naik Skybus ke KL Sentral disambung LRT Putra nyusul mama dan Wik di HSC.
Hasil medical check Mama: kudu balik lagi besok Oktober! Karena kolestrolnya tinggi.
Bikin aku tercenung!. Duh! Mama memang susah diatur dietnya.

Setelah beres urusan mama di HSC, kami ke Pavilion Bukit Bintang: mall teranyar di KL. Langsung menuju Food Republic, berburu makan siang. Setelah itu muter-muter nyariin titipan Iwan, dapat 2 item.




Pulangnya, menyusuri Bukit Bintang ke arah stasiun Monorail sampai jam 1900 an ke KL Sentral, naik skybus ke LCCT.





Di bandara sekilas aku liat : penerbangan dari Surabaya malam itu delay 2 jam! What a heck!

Dari Terminal LCCT jalan kaki 3 menit ke Food Garden beli makan, trus jalan kaki 5 menit lagi ke tempat kami menginap malam itu : Tune Hotel LCCT


15 Juli 2009
Dibangunkan alarm hp jam 0600 pagi. Malamnya sudah booking mobil van “Captrans” untuk ke KLIA jam 0700. bayar RM 35. Waktu tempuhnya sekitar 20 menit.

Hari ini mau mabur ke Bangkok pakai MAS.
Sampai di depan konter check-in jadi senewen! antrian check-in international di KLIA luar biasa panjang; meliuk-liuk persis antri minyak di kampung :D
Ga asyik banget kalau di KLIA cuma ngabisin waktu buat antri!! Di Solo (bank BCA) juga bisa! Pas lagi tengak-tengok pengen marah, ada seorang ground staff MAS menyarankan self check-in.
Ternyata ga pake antri dan caranya mudah sekali; bisa dengan kartu member Enrich Malaysian Airline, scan paspor, atau masukin nomer tiket ke kiosk check-in: langsung tiket dicetak keluar. Sesudah itu tinggal verifikasi paspor dan drop bagasi di konter khusus. Gampang tho! Cepet tho! Hihi..
Jadi bisa punya waktu lebih banyak muter-muter di KLIA.
Tapi gara2 pake kiosk check-in, jadi ketahuan kalau Tio awalnya mau ikut perjalanan ini.
Mama tanya, Lho kok ga jadi ikut?
Aku jadi repot menjawab, wah ga tahu…. repot atau sakit.. mbuh ya.. (*ditambah nggrundel ga jelas)
Kata mama lagi, kalau rewel gitu, lain kali ga usah diajak wae! (*dalam hati aku: hehe.. emang ada ‘lain kali’ ??!)

Penerbangan MAS tepat waktu. Sampai di Suvarnabhumi langsung antri di imigrasi yang pagi itu juga penuh orang antri, tapi prosesnya cepet banget.
Dari sana naik taksi pink ke Novotel di Siam Square. Mama dan Wik heran kok aku bisa tahu di gate mana ada konter taksi bandara. Hehe. Bingung jelasinnya.
antrian imigrasi di Suvarnabhumi


Si supir taksi ga bisa ngomong enggres, jadi komunikasi pake bahasa tarsan. Aku diajarin pengucapan yang benar untuk ‘Siam’ ‘Khaosan Road’, dll… Ongkos taksi termasuk tip : TB 340 = IDR 98.600 (Airport surcharge TB 50, tol TB 70, taksi TB 220)

Mama dan Wik bilang… loh kok kota Bangkok persis Jakarta. Hahaha….

Setelah beres check-in hotel, jalan kaki kira2 400 meter sampai MBK. Langsung nyari makan dulu, di The FIFTH Food Avenue di lantai lantai 5.
Habis makan, muter2 sebentar trus naik BTS balik hotel (1 stasiun doang!) supaya mama bisa istirahat dulu.
Sementara mama dan wik istirahat aku kluyuran di Siam Square dan sempat warnetan. Sejam TB 50 = IDR 15 rebu prepaid, dan kudu menunjukkan tanda pengenal i.e. paspor. Dapat no PIN. Kalau ga sampai 1 jam bisa balik lagi anytime. PIN kadaluarsa 1 bulan. Ah mosok kudu ke
Bangkok hanya karena mau warnetan lagi! plis deh! :D
Hard Rock Cafe Bangkok di Siam Square

Gapura utama SuamLuam night Bazar

Jam 1800 kami ke Suanlum Night Bazar. Naik BTS sampai stasiun Saladaeng trus pindah naik MRT dari stasiun Silom turun di stasiun Lumphini. Tadinya aku pengen ajak makan di food court yang dekat parkiran: tapi ternyata sudah dibongkar dan dipagari seng (atau digusur ya?). Jadinya makan di foodcourt yang ada live musicnya. Untung konter nasi goreng yang penjualnya bisa ngomong Indonesia sedang tutup, jadi aman ‘dikenali’ hehe… Di Suanlum sampai jam 2200 lebih baru balik ke hotel.

klik di sini untuk kembali ke entry utama

1 comment:

  1. "Tapi kali ini rombongan yang aku liat agak beda: lebih trendy, full gadget : MP3, hape, bahkan ada yg bawa laptop! (*huh jadi ingat si babu ini) dan kayaknya pada sudah pengalaman keluar negeri."

    hehehe...idihh..di singgung2 aq...hehehe...

    lam kenal, potonya woww keren. Beruntung banget Anda bisa bepergian ke tempat2 yang indah itu...jadi ngiri deh...

    ReplyDelete